Jumat, 07 Juni 2013

Indonesia di Mata Anak-Anak

Kejujuran, adalah hal yang tidak hanya harus diajarkan, tapi bagaimana cara mengajak anak-anak menerapkannya di kehidupan mereka. Secara teori, jujur berarti mengatakan sesuatu sesuai dengan kata hati. Ketika hati berkata "tidak", maka mulut pun harus berkata "tidak". Hal inilah yang menjadi pedoman anak-anak didikku.
Pada waktu itu saya meng-assist seorang teman untuk mengajar PKn di kelas III.Bagi beberapa pengajar di kelas III SD, pasti tahu bahwa pada mata pelajaran PKn, terdapat satu bab yang mengajarkan tentang "Bangga Menjadi Bangsa Indonesia". Di awal pembelajaran, seperti biasa teman saya akan memberikan pertanyaan untuk menstimulasi anak-anak.
"Friends, apakah kalian bangga menjadi Bangsa Indonesia?"
Pertanyaan yang wajar bukan. Dan jawaban anak-anak adalah...
"Enggak Miss!"
Jawaban yang ringan, namun berat bagiku yang mendengarnya. Apalagi ketika beberapa dari mereka mengatakan alasannya.
"Karena banyak yang korupsi Miss."
Alasan yang sederhana, sesederhana pemikiran anak kelas III. Tapi bagiku, mereka baru kelas III dan mereka sudah begitu tahu bahwa karena korupsi banyak orang yang menderita, banyak kerugian yang harus ditanggung negara, that's why mereka sangat tidak suka korupsi. Kesimpulanku adalah, bahwa ternyata banyak diantara orang dewasa di negara ini yang tidak secerdas anak eklas III SD. Masih begitu banyak orang dewasa yang tidak sedewasa orangnya karena tidak memiliki rasa simpati seperti anak-anak tadi.
Masih tersimpan dalam ingatanku betapa besar dan merdekanya negara ini. Ribuan kekayaan bangsa baik kekayaan budaya maupun kekayaan alam yang membuat banyak negara lain memperebutkannya. 350 tahu dan 3,5 tahun dilalui dalam masa sulit untuk merebut "KEMERDEKAAN". Tapi coba lihat sekarang, dengan tanpa rasa berdosa, banyak orang pribumi dengan seenaknya menghancurkan perjuangan yang bermandikan keringat dan darah itu. Untuk para koruptor, tolong sisakan sedikit rasa malu anda, setidaknya, malulah kepada 13 anak-anak kelas III di sekolahku.
Rasa simpati yang tertanam di diri anak-anak membuatku berdoa bahwa mereka akan terus seperti ini. Memang tidak banyak, hanya 13 anak, tapi doaku adalah ditangan mereka negara ini semoga bisa berubah.Amin.

2 komentar:

  1. Wah, blognya bagus kok. Saya rekomendasiin ya di Google + ^^.

    Oiya, ini blog temanya apa ya?

    BalasHapus
  2. Temanya apa ya????
    Ya hanya share apa yang ada di kehidupan sehari-hari aja,,,
    thank u udah direkomendasiin... :)

    BalasHapus